IT yang merupakan kependekan dari Information Technology atau sering disebut Teknologi Informasi
yang merupakan ilmu dalam hal pengumpulan sebuah informasi atau data digital
yang diolah untuk mendapatkan solusi dalam penyelesaian masalah.
Sedangkan IT Paradox adalah sebuah fenomena yang
bertolak belakang antara perkembangan IT dengan kenyataan yang sebenarnya.
Dalam hal ini, IT berkembang dengan cepat tanpa diikuti oleh kenyataan yang
mendukung perkembangan tersebut.
Dewasa ini, bidang IT menjadi primadona dalam masyarakat.
Bahkan secara tidak langsung kita telah tenggelam dalam persaingan dibidang IT,
entah bersaing sebagai pengguna atau bahkan telah bersaing sebagai pencipta
suatu produk dalam bidang IT. Persaingan dalam bidang IT telah berkembang
dalam berbagai aspek, mulai dari aspek pendidikan, pemerintahan, dan bahkan
dunia bisnis.
Persaingan dalam bidang IT di aspek pendidikan tampak pada
banyak bermunculan perguruan tinggi yang membuka prodi Teknik Informatika,
karena peminat ilmu informatika yang marak atau bahkan telah menjadi tren.
Karena banyak yang berpikiran, “tenaga IT sekarang banyak dibutuhkan” jadi
banyak yang memilih bidang ini dalam menimba ilmu supaya nantinya mudah
mendapat pekerjaan. Tapi apakah setelah masuk di dunia IT, kita mampu bersaing?
Banyak fenomena yang terjadi diantara pelajar-pelajar/mahasiswa-mahasiswa IT
malah tak mampu menyerap ilmu IT yang sesungguhnya, hingga akhirnya kuliah jadi
molor. Justru inilah yang
menjadi paradoks dibidang IT.
Jika kalian berpikir “tanpa lulus kuliah kita tidak akan
mampu bersaing dalam dunia IT” itu SALAH. Mengacalah pada tokoh-tokoh berikut:
Bill Gates, Steve Jobs, Mark Zuckeberg. Mereka salah satu contoh
mahasiswa drop out (DO)
atau dengan kata lain tidak lulus kuliah. Tapi mereka mampu bersaing dalam
dunia IT. Mampu menempatkan nama menjadi tokoh yang berperan dalam perkembangan
IT.
Dalam dunia bisnis, persaingan sering terjadi pada
produsen-produsen IT seperti IBM, Apple, Microsoft, Google, dan lain-lain.
Semua bersaing mengembangkan produknya masing-masing hingga tak ada yang mampu
menyaingi, entah dalam hal software maupun hardware. Perang produk sistem
operasi, smartphone, laptop, maupun tablet ini telah menjadikan masyarakat
sebagai budak IT. Bagaimana tidak, misalkan saja produk android baru muncul,
tak lama kemudian muncul versi terbaru. Dan menggeser produk yang lama. Dan
kebanyakan orang akan mencari versi terbaru dan menjual yang lama. Hal ini
justru memperbudak masyarakat dalam perkembangan IT.
Kita lihat kesuksesan perusahaan Google Inc yang telah menjadi perusahaan raksasa internet dan
gadget. Siapa yang tidak mengenal google yang telah menciptakan mesin pencari (search engine) dan sistem operasi
Android itu? Kemajuan-kemajuan IT tidaklah memperbudak manusia. Justru manusia
itu sendiri yang memperbudak diri dengan perkembangan IT. Kenapa harus berganti
gadget dengan versi android yang baru, jika hanya ingin mendapatkan fitur
lebih. Kenapa kita tidak ikut terjun mengembangkan aplikasi android? itulah
peran serta kita dalam dunia IT. Karena kita tau bahwa android itu bersifat open
source, dan kita bisa memasang peran sebagai developer.
Pemanfaatan IT dalam bidang perdagangan tampak pada
konsep e-commerce atau e-bisnis dengan perantara toko
online untuk berdagang. Sudah banyak bermunculan toko-toko online yang beredar
di dunia maya. Yang menjadi paradoks dalam hal ini adalah mudahnya penipuan
terjadi sehingga banyak orang yang tidak percaya pada penjual-penjual online
tersebut. Hal ini terjadi karena proses perdagangan tanpa bertatap muka dan
yang sering dirugikan adalah konsumen karena harus mentrasfer sejumlah uang
terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh penjual. Mungkin inilah yang
menjadi kendala perkembangan e-commerce terhambat.
Jika berkembangnya e-commerce justru
menciptakan hal-hal negatif seperti penipuan dan lain sebagainya. Kita harus
mencontoh Amazon.com yang
telah berhasil menjadi perusahaan perdagangan yang mampu memanfaatkan e-commerce dengan baik.
Dengan berkembangnya IT telah mengubah pola konsumtif
terhadap masyarakat. Sebagian besar orang rela mengeluarkan uang lebih besar
hanya untuk membeli smartphone yang memiliki banyak fitur, padahal
yang dibutuhkan hanyalah fitur sms dan call saja. Padahal smartphone dapat dimanfaatkan lebih
dari sekedar sms dan call saja. Kenapa tidak
membeli handphone biasa
saja kalau hanya digunakan untuk sms
dan call saja? Itulah
justru yang menjadi paradoks dalam bidang IT.
Itu kembali pada pribadi masing-masing orang, hanya orang-orang
yang siaplah yang dapat memanfaatkan perkembangan IT dengan sebaik-baiknya.
Karena setiap perkembangan zaman, berkembang pula teknologi yang digunakan,
oleh karena itu jadikan diri kita menjadi pribadi yang siap dalam perkembangan
teknologi tersebut. Dan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan
sebaik-baiknya.
Sebenarnya yang salah bukanlah perkembangan IT, yang salah
adalah pemanfaatan IT sendiri. Jika perkembangan IT telah merambah ke dalam
berbagai aspek kehidupan, secara tidak langsung kita telah ikut merasakan
manfaat perkembangan IT sendiri.
Kesiapan adalah kunci utama untuk dapat menjadi pelopor
ataupun tokoh yang ikut mengembangkan teknologi. Karena teknologi tidak ada
batasnya, akan terus berkembang sampai pada akhirnya nanti ketika teknologi tak
mampu lagi berkembang, saat itulah akhir dari dunia ini. Yang kuat dalam
dunia IT hanya dia yang mampu bersaing dan siap terjun dalam perkembangan IT
dengan sebaik-baiknya.
sumbernya dari sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar